Kesalahan Saat Melamar Kerja yang Bersifat Teknikal

Kesalahan Melamar Kerja - Ada yang bilang jika mencari pekerjaan itu susah dan jika sudah menemukan susah diterimanya. Dua tembok penghalang ini apakah memang benar ada atau hanya mitos pikiran si pencari kerja...?

Sebenarnya mencari pekerjaan itu sangat mudah dan pastinya setiap hari akan ada ratusan lowongan kerja yang bisa dilihat. Coba saja Anda tengok sebuah situs lowongan kerja online hari ini pastinya Anda akan menemukan lebih dari 10 daftar lowoangan kerja disana.

Jika Anda dalam satu hari membuka 10 situs lowongan kerja maka akan ada 100 jenis lowongan yang akan Anda temui. Namun mengapa masih banyak orang yang bilang seperti diatas?

Bukan sulit mencari kerja yang benar, namun sulit diterima yang paling mendekati. Hal ini akan sangat mudah menimpah para pencari kerja minim pengalaman dan tanpa skill yang menonjol.

Oleh sebab itu alangkah baiknya jika sebelum lulus jauh-jauh hari Anda mempersiapkan diri baik dalam hal skill, pengalaman, dan kemampuan sosial yang memadai.

Jika kita kembali kepokok pembahasan penyebab banyaknya lulusan yang belum bisa bekerja dikarenakan sudah salah dalam teknikal ketika melamar kerja. Padahal proses tersebut sangatlah penting dan akan menentukan apakah si pelamar akan direkomendasikan ketahap selanjutnya atau tidak oleh si HR.

Lalu, apa kesalahan yang bersifat teknikal tersebut...? Nah, pada postingan inilah kita akan mencoba mengulasnya. Dimana diharapkan Anda akan memperbaiki kesalahan yang mungkin selama ini dilakukan.

Kesalahan Melamar Kerja

Kesalahan Melamar Kerja
sumber gambar: 

Secara algoritma jika Anda mengincar sebuah pekerjaan maka akan memiliki alur flowcart seperti ini;

Membuat resume --> Seleksi oleh HR --> Direkomendasikan --> Wawancara (Interview)

Sayangnya banyak yang salah pada langkah pertama yaitu (membuat resume). Bagaimana mau memasuki tahap selanjutnya jika berkas yang dibuat saja tidak memiliki nilai jual.

Kesalahan membuat resume ini sering berupa;

1. Berfikir Pengecualian

Ada banyak sekali para pelamar kerja yang membuat deskripsi resumenya tidak sesuai dengan skill, pengalaman, dan jenis lowongan yang dilamar. Dalam proses perekrutan tidak ada namanya pengecualian atau maklum.

Jika lowongan pekerjaan mencari seorang karyawan yang harus memiliki skill bahasa pemrograman java dan pengalaman minimal 2 tahun, maka tidak etis jika Anda mendeskripsikan diri dengan kemampuan yang lainnya seperti berpengalaman mengoperasikan windows.

Sangatlah penting bagi pelamar kerja untuk memenuhi syarat yang diberikan oleh perusahaan atau Instansi yang bersangkutan karena mereka ingin menjaring orang yang bisa mengurangi beban kerja peusahaan bukan malah merepotkan perusahaan.

Oleh sebab itu perhatikan betul hal ini sebelum Anda membuat resume sebelum melamar kerja.

2. Tampilan Standar

Coba Anda pikirkan sejenak bagaimana usaha yang selama ini dilakukan namun belum membuahkan hasil. Setiap bertambahnya hari maka persaingan akan semakin meningkat levelnya.

Jika sebuah perusahaan membuka lowongan kerja maka orang yang mencari pekerjaan dengan background seperti Anda akan mendaftar dilowongan yang sama dengan yang anda lamar.

Jika ada 100 pelamar maka 99 orang lah saingan Anda yang harus bisa dikalahkan. Untuk itulah diperlukan perbedaan antara anda dengan orang yang berjumlah 99 itu.

Untuk membedakan antara Anda dengan mereka salah satunya adalah dengan merancang tampilan resume semenarik dan beda mungkin. Pernah Saya jabarkan bahwa HR akan membaca sekilas berkas yang dikirim pelamar, jika berkas yang anda kirim sama dengan 99 orang tadi maka nasib yang akan menimpah Anda akan sama dengan mereka.

Namun akan beda ceritanya jika berkas yang dikirim memikiki desain, warna, tampilan yang menarik. Maka pihak HR akan mencoba mencari tahu sisi lainnya juga yang berupa skill dan pengalaman yang kamu cantumkan.

3. Jangan Menulis Jargon Namun Pembuktian

Terkadang para pelamar kerjaa mencantumkan sebuah jargon dalam surat lamaran kerja dan CV nya. Padahal belum tentu hal tersebut bisa menarik bahkan kecenderungan minim pembuktian. Sebagai contoh "pengalaman data scient" namun tidak mendeskripsikan secara pembuktian.

Alangkah lebih baik jika Anda mengikutkan sebuah deskripsi yang bisa membuktikan bahwa skill tersebut benar-benar Anda miliki dan akan bermanfaat bagi perusahaan nantinya jika mempekerjakan Anda.

Nah, bagaiman apakah kesalahan yang saya sebutkan diatas pernah Anda lakukan ketika melamar sebuah pekerjaan...?

Mungkin saja hal diataslah yang membuat Anda hingga detik ini belum mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Namun jangan menyerah, teruslah berusaha dan perbaiki Resume yang akan Anda kirim sehingga tidak berulang seperti sebelumnya.

Jika artikel ini bermanfaat silahkan di bagikan ke sosial media Anda supaya lebih banyak orang yang tahu, salam sukses.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »